LOGIN
DAFTAR ISI
1. Pappasenna To Riolo'
2. Pappangajana Abdul Bada
3. La'langi Parimuku & Pattolo Pattana Sompa
4. Perjuangan Pattolo Lipu dkk
5. Srikandi Tanah Mandar
6. Calo Ammana I Wewang
7.Pemberontakan Orang Makassar di Pengasingan
8. Kisah Pengembaraan 2 Pangeran Makassar di Perancis
9. Orang Bugis/Bajo Tulang Punggung Angkatan laut Sriwijaya
10. Karaeng Sangunglo & Heroisme Bugis di Srilanka
11. Islam australia dibawa Pelaut Makassar
12. Makassar di Afrika
13. Makassar di Mozambik
2. Pappangajana Abdul Bada
3. La'langi Parimuku & Pattolo Pattana Sompa
4. Perjuangan Pattolo Lipu dkk
5. Srikandi Tanah Mandar
6. Calo Ammana I Wewang
7.Pemberontakan Orang Makassar di Pengasingan
8. Kisah Pengembaraan 2 Pangeran Makassar di Perancis
9. Orang Bugis/Bajo Tulang Punggung Angkatan laut Sriwijaya
10. Karaeng Sangunglo & Heroisme Bugis di Srilanka
11. Islam australia dibawa Pelaut Makassar
12. Makassar di Afrika
13. Makassar di Mozambik
SITE INFO
RECENT VIEWERS
Rabu, 23 Desember 2009
Pada tanggal 4 hingga 13 Oktober 2009 lalu, wartawan Republika, Syahruddin El-Fikri, atas undangan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia, ikut dalam program “International Media Visit”. Ia berkesempatan meliput kegiatan umat Islam di sana. Berikut laporannya.
Sebuah tanya mengemuka. Bagaimana agama Islam masuk ke Australia? Dr H Amin Hady, ketua Federasi Informasi dan Studi Islam (FISI) Australia, memiliki jawabannya. Ia mengungkapkan, Islam masuk ke Australia sejak abad ke-16 dan 17.
Pertama kali, ujar Hady, agama Islam dibawa oleh para nelayan dan pelaut yang berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan. ”Mereka tiba di pesisir utara wilayah Australia Barat, Australia Utara, dan Queensland,” ujarnya.
Para nelayan dan pelaut itu, kemudian menjalin hubungan dagang dengan penduduk asli Australia. Selain itu, mereka juga mencari teripang yang kemudian dijual sebagai makanan di pasar Cina. Hady pun menyuguhkan sejumlah bukti.
Kedatangan Muslim Makassar ke negeri tersebut, dapat diketahui dari kesamaan bahasa Makassar dengan penduduk asli di wilayah pesisir Australia. Bahkan, di beberapa gua di permukiman Aborigin, terdapat lukisan perahu tradisional para nelayan Makassar.
Tak hanya itu, ada juga sejumlah peninggalan para nelayan dan pelaut Makassar di permukiman Aborigin di pesisir barat dan utara Australia. Di Museum Nasional Australia, juga terdapat sejumlah benda yang diyakini sebagai milik para nelayan Makassar.
Benda-benda peninggalan tersebut berupa tempat penggorengan ikan, tempat memasak, dan miniatur kapal atau perahu orang-orang Makassar zaman dulu. Namun, benda-benda itu sudah tak utuh lagi karena telah ada yang lapuk dimakan usia.
Di dalam museum tersebut, juga ada beberapa gambar yang menjelaskan saat-saat awal kedatangan perahu nelayan Muslim Makassar. Michael Pickering, kurator, yang menjadi pemandu rombongan wartawan Indonesia, memberikan sejumlah pejelasan. Pickering menggambarkan beragam kehidupan penduduk Aborigin sebelum kedatangan nelayan dan pelaut Makassar, hingga akhirnya mereka belajar dari para Muslim Makassar ketika telah tiba di wilayah pesisir Australia.
Sumber resmi Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia menyebutkan, orang-orang Makassar ada pula yang melakukan pernikahan dengan warga Aborigin. Setelah sekian lama menetap dan berketurunan, orang-orang Makassar itu ada juga yang meninggal di Australia.
Beberapa lokasi pemakaman orang-orang Makassar, jelas Pickering, bisa ditemukan di sepanjang garis pantai Australia. Amin Hady menambahkan, selanjutnya, agama Islam masuk ke Australia melalui perantaraan Muslim asal Timur Tengah.
(sumber : http://www.dakwatuna.com/2009/islam-australia-dibawa-pelaut-makassar)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
DOWNLOAD EBOOK BUGIS
1. Sere Bissu: Sebuah Ritual Adat Masyarakat Segeri
2. Historical texts as social maps Lontaraq bilang in early modern Makassar
3. Old Buginese and Macassarese diaries
4. The early history of Binamu and Bangkala, South Sulawesi
5. Bugis Practice of Gender, Sexuality and Marriage
6. Bugis Migration and Modes of Adaptation to Local Situasions
7. Bugis Settlers In East Kalimantan Kutai National Park
8. A Bugis and Makassarese Tradition from SW Sulawesi
2. Historical texts as social maps Lontaraq bilang in early modern Makassar
3. Old Buginese and Macassarese diaries
4. The early history of Binamu and Bangkala, South Sulawesi
5. Bugis Practice of Gender, Sexuality and Marriage
6. Bugis Migration and Modes of Adaptation to Local Situasions
7. Bugis Settlers In East Kalimantan Kutai National Park
8. A Bugis and Makassarese Tradition from SW Sulawesi
DOWNLOAD MP3 BUGIS
1. Anging Mamiri
2. Ana’ Kukang
3. Sajang Rennu
4. Bulu Alauna Tempe
5. Kaddeji Ku Jangang-jangang
6.La'rokong Tojengma Kapang
7. Janci Mutaroe
8. Bangkenga Cini
9. Asekki adajancitta
10. Bolima Kamma Salasa
11. Duae Anaddara
12. Jammeng Talingka
13. Balo Lipa
14. Bunting Berua
15. Tea Lapanra Pinruang
16. Kado Pasolo
2. Ana’ Kukang
3. Sajang Rennu
4. Bulu Alauna Tempe
5. Kaddeji Ku Jangang-jangang
6.La'rokong Tojengma Kapang
7. Janci Mutaroe
8. Bangkenga Cini
9. Asekki adajancitta
10. Bolima Kamma Salasa
11. Duae Anaddara
12. Jammeng Talingka
13. Balo Lipa
14. Bunting Berua
15. Tea Lapanra Pinruang
16. Kado Pasolo
Blog Archive
-
▼
2009
(13)
-
▼
Desember
(13)
- MAKASSAR DI MOZAMBIQUE
- MAKASSAR DI AFRIKA
- ISLAM AUSTRALIA DIBAWA PELAUT MAKASSAR
- KARAENG SANGUNGLO DAN HEROISME BUGIS DI SRI LANKA
- ORANG BUGIS/BAJO TULANG PUNGGUNG ANGKATAN LAUT KER...
- KISAH PENGEMBARAAN DUA PANGERAN MAKASSAR DI PRANCI...
- PEMBERONTAKAN ORANG MAKASSAR DI PENGASINGAN
- CALO' AMMANA I WEWANG
- SRIKANDI TANAH MANDAR
- PERJUANGAN PATTOLO' LIPU DKK DI BENTENG KAYU MANG...
- LA'LANGI PARIMUKU DAN PATTOLO' PATTANA SOMPA DARI ...
- PAPPANGAJANA ABDUL BADA
- PAPPASENNA TO RIOLO
-
▼
Desember
(13)
0 komentar:
Posting Komentar